Kamis, 21 April 2011

Jenis-Jenis Panggung [++Gambarnya)

Dalam sejarah perkembangannya, seni teater memiliki berbagai macam jenis panggung yang dijadikan tempat pementasan. Perbedaan jenis panggung ini dipengaruhi oleh tempat dan zaman dimana teater itu berada serta gaya pementasan yang dilakukan. Bentuk panggung yang berbeda memiliki prinsip artistik yang berbeda. Misalnya, dalam panggung yang penontonnya melingkar, membutuhkan tata letak perabot yang dapat enak dilihat dari setiap sisi. Berbeda dengan panggung yang penontonnya hanya satu arah dari depan. Untuk memperoleh hasil terbaik, penata panggung diharuskan memahami karakter jenis panggung yang akan digunakan serta bagian-bagian panggung tersebut.

4.1.1 Jenis-jenis Panggung

Panggung adalah tempat berlangsungnya sebuah pertunjukan dimana interaksi antara kerja penulis lakon, sutradara, dan aktor ditampilkan di hadapan penonton. Di atas panggung inilah semua laku lakon disajikan dengan maksud agar penonton menangkap maksud cerita yang ditampilkan. Untuk menyampaikan maksud tersebut pekerja teater mengolah dan menata panggung sedemikian rupa untuk mencapai maksud yang dinginkan. Seperti telah disebutkan di atas bahwa banyak sekali jenis panggung tetapi dewasa ini hanya tiga jenis panggung yang sering digunakan. Ketiganya adalah panggung proscenium, panggung thrust, dan panggung arena. Dengan memahami bentuk dari masingmasing panggung inilah, penata panggung dapat merancangkan karyanya berdasar lakon yang akan disajikan dengan baik.

4.1.1.1 Arena


Panggung arena adalah panggung yang penontonnya melingkar atau duduk mengelilingi panggung (Gb.274). Penonton sangat dekat sekali dengan pemain. Agar semua pemain dapat terlihat dari setiap sisi maka penggunaan set dekor berupa bangunan tertutup vertikal tidak diperbolehkan karena dapat menghalangi pandangan penonton. Karena bentuknya yang dikelilingi oleh penonton, maka penata panggung dituntut kreativitasnya untuk mewujudkan set dekor. Segala perabot yang digunakan dalam panggung arena harus benar-benar dipertimbangkan dan dicermati secara hati-hati baik bentuk, ukuran, dan penempatannya. Semua ditata agar enak dipandang dari berbagai sisi.

Download lebih lengkap PLUS GAMBAR2 PANGGUNG dalam bentuk Ms. Word

Praktek Tata Lampu

Proses kerja penataan cahaya dalam pementasan teater membutuhkan waktu yang lama. Seorang penata cahaya tidak hanya bekerja sehari atau dua hari menjelang pementasan. Kejelian sangat diperlukan, karena fungsi tata cahaya tidak hanya sekedar menerangi panggung pertunjukan. Kehadiran tata cahaya sangat membantu dramatika lakon yang dipentaskan. Tidak jarang sebuah pertunjukan tampak sepektakuler karena kerja tata cahayanya yang hebat. Untuk hasil yang terbaik, penata cahaya perlu mengikuti prosedur kerja mulai dari menerima naskah sampai pementasan.



Prosedur atau langkah kerja pada dasarnya dibuat untuk mempermudah kerja seseorang. Dari gambar di atas dapat diketahui bahwa kerja penata cahaya tidak hanya sekedar menata lampu, menghidupkan, dan mematikannya.

3.5.1 Mempelajari Naskah

Naskah lakon adalah bahan dasar ekspresi artistik pementasan teater. Semua kreativitas yang dihasilkan mengacu pada lakon yang dipilih. Tidak hanya sutradara dan aktor yang perlu mempelajari naskah lakon. Penata cahaya pun perlu mempelajari naskah lakon. Berbeda dengan aktor yang berkutat pada karakter tokoh peran, penata cahaya mempelajari lakon untuk menangkap maksud lakon serta mempelajari detil latar waktu, dan tempat kejadian peristiwa.

Mempelajari tempat kejadian peristiwa akan memberikan gambaran pada penata cahaya tempat cerita berlangsung, suasana dan piranti yang digunakan. Mungkin ada piranti yang menghasilkan cahaya seperti obor, lilin, lampu belajar, dan lain sebagainya yang digunakan dalam cerita tersebut. Ini semua menjadi catatan penata cahaya. Setiap sumber cahaya menghasilkan warna dan efek cahaya yang berbeda yang pada akhirnya akan memberikan gambaran suasana.




Download lebih lengkap dalam bentuk Ms. Word

MANAJEMEN PERTUNJUKAN

Salam Budaya…………!!!!
berikut ini adalah materi teater tentang manajemen pertunjukan.

Manajemen Pertunjukan adalah proses merencanakan dan mengambil keputusan, mengorganisasikan, memimpin, dan mengendalikan sumber daya manusia, keuangan, fisik, dan informasi yang berhubungan dengan pertunjukan agar pertunjukan dapat terlaksana dengan lancar dan terorganisir.



Fungsi dari manajemen pertunjukan:
o Perencanaan
Dalam perencanaan ini yang pertama dilakukan adalah menetapkan sasaran lalu memilih tindakan yang akan diambil dari berbagai alternatif yang ada.
o Pengorganisasian
Dalam proses ini dilakukan pengalokasian sumber daya, penyusunan jadwal kerja dan koordinasi antar unit-unit dalam suatu kepanitiaan.
o Pengendalian
Pengendalian di sini berarti membandingkan perencanaan dengan realisasi. Lalu mengambil tindakan koreksi atas realisasi yang tidak sesuai dengan perencanaan.

PROSES SEBELUM PEMENTASAN
o PEMBENTUKAN KEPANITIAAN
Agar kegiatan dapat terlaksana dengan baik dan berjalan dengan lancar, maka dibentuklah suatu kepanitiaan kegiatan. Panitia adalah sekelompok orang yang ditunjuk atau dipilih untuk mempertimbangkan dan mengurus hal-hal yang ditugaskan kepadanya. Tujuan apa yang ingin dicapai dalam kepanitiaan bersifat sementara dan jangka pendek, dalam artian bahwa kepanitiaan akan berakhir jika kegiatan/tugas selesai.

Untuk mendapatkan materi teater yang lebih komplit, silakan download materi teater berikut ini.

Download lebih lengkap dalam bentuk Ms. Word

Metode Terapan Latihan Teater

ARTI DRAMA
1. Drama berarti perbuatan, tindakan. Berasal dari bahasa Yunani “draomai" yang berarti berbuat, berlaku, bertindak dan sebagainya.
2. Drama adalah hidup yang dilukiskan dengan gerak
3. Konflik dari sifat manusia merupakan sumber pokok drama
Dalam bahasa Belanda, drama adalah toneel, yang kemudian oleh PKG Mangkunegara VII dibuat istilah Sandiwara.

ARTI TEATER
1. Secara etimologis : Teater adalah gedung pertunjukan atau auditorium.
2. Dalam arti luas : Teater ialah segala tontonan yang dipertunjukkan di depan orang banyak
3. Dalam arti sempit : Teater adalah drama, kisah hidup dan kehidupan manusia yang diceritakan di atas pentas dengan media : Percakapan, gerak dan laku didasarkan pada naskah yang tertulis ditunjang oleh dekor, musik, nyanyian, tarian, dsb.
AKTING YANG BAIK
Akting tidak hanya berupa dialog saja, tetapi juga berupa gerak.
Dialog yang baik ialah dialog yang.................





Download lebih lengkap dalam bentuk Ms. Word

Artikulasi, Getikulasi, Dan Intonasi

ARTIKULASI
Yang dimaksud dengan artikulasi pada teater adalah pengucapan kata melalui mulut agar terdengar dengan baik dan benar serta jelas, sehingga telinga pendengar/penonton dapat mengerti pada kata kata yang diucapkan.
Pada pengertian artikulasi ini dapat ditemukan beberapa sebab yang mongakibatkan terjadinya artikulasi yang kurang/tidak benar, yaitu :

Cacat artikulasi alam : cacat artikulasi ini dialami oleh orang yang berbicara gagap atau orang yang sulit mengucapkan salah satu konsonon, misalnya ‘r’, dan sebagainya.
Artikulasi jelek ini bukan disebabkan karena cacat artikulasi, melainkan terjadi sewaktu waktu. Hal ini sering terjadi pada pengucapan naskah/dialog.
Misalnya:
o Kehormatan menjadi kormatan
o Menyambung menjadi mengambung, dan sebagainya.
Artikulasi jelek disebabkan karena belum terbiasa pada dialog, pengucapan terlalu cepat, gugup, dan sebagainya.
Artikulasi tak tentu : hal ini terjadi karena pengucapan kata/dialog terlalu cepat, seolah olah kata demi kata berdempetan tanpa adanya jarak sama sekali.
Untuk mendapatkan artikulasi yang baik maka kita harus melakukan latihan
•Mengucapkan alfabet dengan benar, perhatikan bentuk mulut pada setiap pengucapan. Ucapkan setiap huruf dengan nada nada tinggi, rendah, sengau, kecil, besar, dsb. Juga ucapkanlah dengan berbisik.
•Variasikan dengan pengucapan lambat, cepat, naik, turun, dsb
•Membaca kalimat dengan berbagai variasi seperti di atas. Perhatikan juga bentuk mulut.



Download lebih lengkap dalam bentuk Ms. Word

Teknik muncul, tempo, puncak, improvisasi, respon Teknik Muncul

Teknik Muncul

Seorang aktor Pemeran Muncul pertama kali bahasa inggris di sebut dengan –TEKNIK OF ENTRANCE - , yaitu teknik seorang pemain untuk pertama kalinya tampil di atas pentas dalam satu sandiwara satu babak atau satu adegan. Barang kali kemunculannya tatkala pemain-pemain yang lain sudah berada duluan di atas pentas dalam satu adegan, barang kali ia muncul tepat waktu layar di buka, barang kali juga ia munculo pertama kali seorang diri diatas pentas seorang iri seorang diri di atas pentas sebagai pembuka.
Tekinik muncul ini penting karena ia lakukan dalam keadaan kesan ( Imprese) menerbitkan ke inginan tahuan penonton kepada sang pemain, bagaiman ia melakukan aktifitas penonton akan lebih dapat menikmati dalam bermain.

Ketika di dalam naskah “ PANEMBAHAN RESO “ ( W.S Rendra ). Ada adegan pesta pora di Istana, jaga baya terburu-buru dating menghadap Raja membawa surat Panji- Tumbal.
Jagabaya : Yang mulia, hamba menghadap untuk mempersembahkan surat.
Raja Tua : Reso bawa dia kemari.
Reso : baik,yang mulia. Mari kamu ! bicara
Jagabaya : Hamba memimpin pasukan pengawal istana hari ini. Seorang pasukan menggebu dengan kuda. Ia datang dari Tegal Wurung membawa surat panji tumbal untuk Sri baginda, sedang ia sendiri selesai bicara langsung melompat ke punggung kuda, dan setelah mohon maaf karena ia sendiri di buru oleh urusan maha gawat lalu melaju di telan debu.
Raja Tua : bawa kemari surat itu.

Muncul Jagabaya membawa surat Panji Tumbal ayang diserahkan kepada raja tua, supaya l;ebih memberi pendalaman watak permainan maka peranan tersebut harus dapat menyesuaikan alur irama permainan yang sedang – brjalan.
Jagabaya : ( Melangkah beberapa langkah menuju arah ke-arah Raja Tua, dengan tergesa-gesa ).
Jagabaya : yang mulia, hamba menghadap
Untuk mempersenbahklan surat
( menunggu beberapa saat reaksi Raja Tua ) Didalam naskah “ OIDIPUS REX “ ( Sopholes ) adanya adegan Ratu Jocosta yang keluar dari istana




Download lebih lengkap dalam bentuk Ms. Word

Blocking yang Baik dalam Teater

BLOCKING

Yang dimaksud dengan blocking adalah kedudukan tubuh pada saat diatas pentas. Dalam permainan drama, blocking yang baik sangat diperlukan, oleh karena itu pada waktu bermain kita harus selalu mengontrol tubuh kita agar tidak merusak blocking. Yang dimaksud dengan blocking yang baik adalah blocking tersebut harus seimbang, utuh, bervariasi dan memiliki titik pusat perhatian serta wajar.


- Seimbang
Seimbang berarti kedudukan pemain, termasuk juga benda-benda yang ada diatas panggung (setting) tidak mengelompok di satu tempat, sehingga mengakibatkan adanya kesan berat sebelah. Jadi semua bagian panggung harus terwakili oleh pemain atau benda-benda yang ada di panggung. Penjelasan lebih lanjut mengenai keseimbangan panggung ini akan disampaikan pada bagian mengenai “Komposisi Pentas “.
- Utuh
Utuh berarti blocking yang ditampilkan hendaknya merupakan suatu kesatuan. Semua penempatan dan gerak yang harus dilakukan harus saling menunjang dan tidak saling menutupi.



Download lebih lengkap dalam bentuk Ms. Word

Aksi, Emosi, Motivasi, dan Imajinasi

Aksi dan Emosi
Pengertian: Emosi adalah segala aktivitas yang mengekspresikan kondisi disini dan sekarang dari organisme manusia dan ditujukan ke arah duniannya di luar. “Emosi timbul secara otomatis” dan terikat dengan aksi yang dihasilkan dari konfrontasi manusia dengan dunianya. Aktor tidak menciptakan emosi karena emosi akan muncul dengan sendririnya lantaran keterlibatannya dalam memainkan peran sesuai dengan naskah.


Motivasi
Pengertian : Peran apapun yang anda mainkan harus memiliki tujuan dan motivasi. Dalamus keadaan bagaimanapun adalah mustahil untuk melakukan sesuatu yang secara langsung diarahkan untuk mencetuskan suatu perasaan demi perasaan itu sendiri. Kalau hal ini tidak diindahkan, maka anda tidk akan memperoleh apapun. Hanya kedangkalan saja. Jika kita memilih suatu tindakan atau perbuatan jangan menggunakan perasaan dan bathin anda. Jangan mencoba memperlihatkan aksi cemburu atau menyatakan cinta, semata hanya untuk kepentingan perasaan itu aja. Semua perasaan itu adalah akibat dari sesuatu yang terjadi sebelumnya. Cobalah ingat kejadian sebelumnya itu dalam-dalam dan hasilnya akan datang sendiri. Penggambaran nafsu yang palsu, yang menggunakan ...............



Download lebih lengkap dalam bentuk Ms. Word

Gerak Dalam Teater

GERAK OLAH TUBUH
Sebelum kita melangkah lebih jauh untuk mempelajari seluk beluk gerak, maka terlebih dahulu kita harus mengenal tentang olah tubuh. Olah tubuh (bisa juga dikatakan senam), sangat perlu dilakukan sebelum kita mengadakan latihan atau pementasan. Dengan berolah tubuh kita akan, mendapat keadaaan atau kondisi tubuh yang maksimal.
Selain itu olah tubuh juga mempunyai tujuan melatih atau melemaskan otot otot kita supaya elastis, lentur, luwes dan supaya tidak ada bagian bagian tubuh kita yang kaku selama latihan-latihan nanti.
Pelaksanaan olah tubuh :

1. Pertama sekali mari kita perhatikan dan rasakan dengan segenap panca indera yana kita punyai, tentang segala rakhmat yang dianugerahkan kepada kita. Dengan memakai rasa kita perhatikan seluruh tubuh kita, mulai dari ujung rambut sampai ujung kaki, yang mana semuanya itu merupakan rakhmat Tuhan yarig diberikan kepada kita.
2. Sekarang mari kita menggerakkan tubuh kita.
- Jatuhkan kepala ke depan. Kemudian jatuhkan ke...............



Download lebih lengkap dalam bentuk Ms. Word

Penggunaan Panca Indra Dalam Teater

Manusia yang normal dikaruniai Tuhan dengan lima panca indera secara utuh. Dalam kehidupan sehari-hari kita selalu menggunakan panca indera kita tersebut, baik secara bersama-sama ataupun sendiri-sendiri. Dalam teater kita juga harus menggunakan indera kita dengan baik agar dapat memainkan suatu peran dengan baik pula.
Supaya alat-alat indera kita dapat bekerja semaksimal mungkin, tentu saja harus dilatih. Hal ini sangat perlu dalam teater untuk membantu kita dalam membentuk ekspresi. Bentuk-bentuk latihan yang dapat dilakukan, antara lain :

1. Mata
Duduk bersila sambil menatap suatu titik di dinding. Konsentrasi hanya pada titik tersebut. Usahakan menatap titik tersebut tanpa berkedip, selama mungkin.
2. Telinga
•Duduk bersila, pejamkan mata. Sementara itu seseorang mengetuk-ngetuk sesuatu pada beberapa macam benda, dimana setiap benda memiliki nada / suara yang berlainan. Hitunglah berapa kali ketukan pada benda yang sudah ditentukan.
•Duduklah ditepi jalan yang ramai, sambil memejamkan mata. Cobalah untuk mengenali suara apa saja yang masuk ke telinga, misalnya suara truk, bis, sepeda motor, suara tawa seseorang diatas sepeda motor, suara sepatu diatas trotoar,dsb.
3. Hidung
•Duduk ditepi jalan sambil memejamkan mata, kemudian cobalah untuk mengenali bau apa yang ada disekitar kita. Misalnya bau keringat orang yang lewat didepan kita, bau parfum,




Download lebih lengkap dalam bentuk Ms. Word

Menulis Naskah Teater

Setelah kita mengenal berbagai macam dasar yang diperlukan untuk bermain drama, akhirnya sampailah kita pada naskah. Naskah disini diartikan sebagai bentuk tertulis dari suatu drama. Sebuah naskah walaupun telah dimainkan berkali-kali, dalam bentuk yang berbeda-beda, naskah tersebut tidak akan berubah mutunya. Sebaliknya sebuah atau beberapa drama yang dipentaskan berdasarkan naskah yang sama dapat berbeda mutunya. Hal ini tergantung pada penggarapan dan situasi, kondisi, serta tempat dimana dimainkan naskah tersebut.

Sebuah naskah yang baik harus memiliki tema, pemain / lakon dan plot atau rangka cerita.
1. Tema
Tema adalah rumusan inti sari cerita yang dipergunakan dalam menentukan arah dan tujuan cerita. Dari tema inilah kemudian ditentukan lakon-lakonnya.
1. Lakon
Dalam cerita drama lakon merupakan unsur yang paling aktif yang menjadi penggerak cerita.oleh karena itu seorang lakon haruslah memiliki karakter, agar dapat berfungsi sebagai penggerak cerita yang baik. Disamping itu dalam naskah akan ditentukan dimensi-dimensi sang lakon. Biasanya ada 3 dimensi yang ditentukan yaitu :
v Dimensi fisiologi ; ciri-ciri badani
usia, jenis kelamin, keadaan tubuh, cirri-ciri muka,dll.
v Dimensi sosiologi ; latar belakang kemasyarakatan
status sosial, pendidikan, pekerjaan, peranan dalam masyarakat, kehidupan pribadi, pandangan hidup, agama, hobby, dll.
v Dimensi psikologis ; latar belakang kejiwaan
temperamen, mentalitas, sifat, sikap dan kelakuan, tingkat kecerdasan, keahlian dalam bidang tertentu, kecakapan, dll.
Apabila kita mengabaikan salah satu saja dari.........................



Download lebih lengkap dalam bentuk Ms. Word

Unsur-Unsur Dalam Kelompok Teater

TEATER SEBAGAI ORGANISASI
Proses Teater merupakan sebuah proses organisasi (bentuk kerja kolektif; dimana segala macam orang dengan segala macam fungsinya tergabung dalam suatu koordinasi yang rapih,dan juga mencakup juga pengertian sampai batas-batas yang sentimentil), seperti hal nya diri manusia itu sendiri, atau layaknya seperti sebuah negara. Keberhasilan suatu pertunjukan Teater dapat juga sebagai keberhasilan suatu seni organisasi; baik organisasi penyelenggaraannya (Panitia Produksi) maupun segi seni-seninya (Penyutradaraan, Penataan set, Permainan, Musik dan unsur-unsur lain).

Berikut ini contoh Elemen dari sebuah Group Teater dalam mengadakan sebuah Produksi.



- Pimpinan Produksi
- Sekretaris Produksi
- Keungan Produksi / Bendahara
- Urusan Dokumentasi
- Urusan Publikasi
- Urusan Pendanaan
- Urusan Ticketing atau karcis
- Urusan Kesejahteraan
- Urusan Perlengkapan

- Sutradara
- Art Director / Pimpinan Artistik
- Stage Manager
- Property Master
- Penata Cahaya
- Penata Kostum
- Penata setting
- Perias / Make Uper
- Penata Cahaya
- Penata Musik
Setiap Elemen memiliki tugas sendiri-sendiri dan sudah seharusnya untuk bertanggungjawab penuh atas tugas itu (secara profesional). Sebagai Contoh seorang Urusan Pendanaan, ia harus memikirkan seberapa besar dana yang dibuhtuhkan? Dari



Download lebih lengkap dalam bentuk Ms. Word

Olah Vocal (full Version)

SUARA
Penguasaan suara dalam seni acting pada dasarnya adalah penguasaan diri secara utuh, karena kedudukan suara dalam hal ini hanyalah merupakan salah satu alat ekspresi dan totalitas diri kita sebagai seorang pemain (actor). Pengertian ‘penguasaan diti secara utuh’ menuntut suatu keseimbangan seluruh aspek serta alat-alatnya, baik yang menyangkut kegiatan indrawi, perasaan, pikiran atau yang bisa disebut segi-segi dalam dari seni acting, maupun yang menyangkut segi-segi luarnya seperti tubuh dan suara. Ketimpangan akan menghasilkan ketimpangan.



Pernafasan Diafragma
Otot-otot akan berkembang dan menegang ketika kita menghisap nafas, hanya bagian inilah yang tegang. Kemudian otot-otot samping bagian punggung pun ikut pula mengembang lalu mengempis saat nafas dihembuskan kembali.
Posisi diaphragma adalah diantara rongga dada dan rongga perut. Pernafasan melalui diaphragma inilah yang dirasakan paling menguntukan dalam berolah vocal, sebab tidak mengakibatkan ketegangan pada peralatan pernafasandan peralatan suara dan juga mempunyai cukup daya untuk pembentukan volume suara. Keuntungan lain yang diperoleh adalah pada saat ita menahan nafas otot-otot diaphragma tersebut tegang, ketegangan otot ini justru melindungi bagian lemah badan kita yakni ulu hati. Pernafasan ini sangat baik dalam usaha menghimpun “tanaga dalam” yang mengolah vibrasi, karena pernafasan diaphragma akan memudahkan kita dalam mengendalikan dan mengatur penggunaan pernapasan.
Berlatih pernapasan banyak ragam dan caranya. Latihan pernafasan bisa dilakukan dengan berbagai cara, dari cabang-cabang beladiri seperti pencak silat, karate, atau berenang sekalipun. Namun ada beberapa catatan penting yang harus dilakukan untuk tujuan pernafasan dalam pemeranan (acting), yaitu:


Latihan 1.
- Berbaring rata di lantai dan bernapaslah pada posisi tersebut, rasakan tubuh betul-betul rileks.
- Berbaring dilantai, rasakan daya beratnya, pusatkan pikiran kea rah telapak kaki kita, ke ujung-ujung jari, rasakan seluruh pergelangan kaki terlepas. Bayangkan seluruh nadi terisi udara, engsel-engsel lututpun terisi udara biarkanlah tulang paha kita rileks sehingga daging dan otot-otot menjadi satu dengan tulang-tulang. Bayangkan sendi-sendi pinggang dan tuang paha berisi udara sehingga seluruh tubuh tidak lagi memberatkan kaki. Biarkan otot punggung dan perut


Download lebih lengkap dalam bentuk Ms. Word

Notification

For you lovers of theater.
if you have a party and want to be filled by the Theatre please contact us ......
we are ready to be your party entertainer .......
because we will entertain you.





Contact: Moh. Rifai

E-mail: Teaterpemuda@yahoo.co.id
No. Tel: 03170572488



Thank to ALL

APA AKTING ITU?

a. Pengertian Akting
Akting adalah segala kegiatan, gerak, atau perbuatan yang dilakukan oleh para pelaku. Akting meliputi mimik, pantomim, dialog, dan segala sesuatu yang berhubungan dengan adegan aktor atau pemain drama.

b. Tujuan Akting
Tujuan akting adalah “to be a character”, yaitu mengekspresikan suatu perwatakan yang khas dari seorang tokoh.

c. Teknik Akting
Teknik akting terbaik ialah yang paling efektif dan yang berhasil mengekspresikan intent (maksud/ ide) penulis, intent adegan, dan intent karakter. Untuk dapat berakting dengan baik, ada 10 teknik yang perlu diperhatikan.
- Metode tindak lahir
Aktor harus mengetahui lebih dulu motivnya berakting (dasar dan tujuan).
- Kemampuan mengandaikan
Bila seseorang menjadi tokoh tertentu, maka ia harus memikirkan apa dan bagaimana yang harus ia lakukan ?
- Kemampuan imajinasi
Menggambarkan / membayangkan sesuatu yang tidak ada.
- Konsentrasi
Seorang aktor harus memusatkan perhatian dan pikirannya pada peran yang ia bawakan.
- Emosional memori
Seorang aktor hendaknya mengingat-ingat atau mengenang kembali pengalaman atau kejadian-kejadian yang pernah dialami sendiri yang kira-kira serupa dengan adegan yang dimainkannya.
- Kesatuan
Antar aktor yang satu dengan yang lain harus ada kerjasama yang bersifat kolektif.
- Harmoni
Setiap aktor harus berusaha menyesuaikan dirinya dengan peran/ perwatakan yang dibawakan (menghayati/ menjiwai setiap elemen yang berkaitan dengannya).
- Tempo irama
Tiap akting harus ada iramanya. Artinya, akting tidak boleh tergesa-gesa juga tidak boleh dilambat-lambatkan.
- Super objektif
Tiap aktor harus tahu siapa yang sedang memegang peranan penting dalam suatu adegan yang sedang berlangsung.
- Kebenaran dan keyakinan
Setiap aktor harus yakin akan peran yang dibawakan.

Sabtu, 16 April 2011

DOWNLOAD VLC MEDIA PLAYER TERBARU UPDATE 2010

Download VLC Media Player Terbaru Update 2010 - Khusus para penggemar VLC Media Player yang ingin update versi terbaru, makanya gocengblog sengaja membuat postingan khusus untuk download VLC Media Player update 2010 yang saat ini sudah versi 1.15. Siapa tahu ada pengunjung yang sengaja mau update VLC Media Player lewat gocengblog atauuuu memang lagi kesasar ke sini ..he..he..



VLC Media Player merupakan salah satu aplikasi Multimedia Player mirip dengan seperti Real One Player, Winamp, Jet Audio, dan lainnya. Hanya saja yang membedakannya adalah "OPEN SOURCE", yaitu VLC Media Player mempunyai sumber kode yang terbuka. VLC Media Player ini rata-rata di-download 5,3 kali per detiknya oleh orang-orang di seluruh dunia. Wow.. hebat bener.. selain itu pula VLC Media Player juga dapat memainkan banyak jenis file dan format audio dan video tanpa memerlukan codex tambahan atau program lainnya.

Silahkan dech Download VLC Media Player Versi 1.15 melalui :

LINK DOWNLOAD 1

LINK DOWNLOAD 2



Untuk mempercepat download winamp update 2010 coba gunakan IDM (internet download manager), kalau belum punya silahkan K l i k

ARTIKEL TERKAIT DOWNLOAD VLC MEDIA PLAYER TERBARU UPDATE 2010, Monggo :

Kamis, 07 April 2011

Pemberitahuan

Bagi anda pencinta drama.....apabila anda mempunyai pesta dan ingin diisi oleh drama silahkan hubungi kami......
kami siap untuk menjadi penghibur pesta anda.......






Hubungi :   Moh. Rifai

E-mail      :  Teaterpemuda@yahoo.co.id
No. Telp  :  085755482322



Thank to ALL

Sabtu, 19 Maret 2011

Drama Musikal Kembali menggeliat

Senin, 14 Maret 2011


Musical drama is back! Ya, tidak berlebihan rasanya apabila dikatakan suguhan yang memadukan cerita dan musik memasuki masa bulan madunya lagi setelah era kejayaan teater Broadway.

Tidak hanya di negara-negara Barat, fenomena itu ternyata menular pula ke Indonesia. Sulit dimungkiri jika cerita drama yang ditampilkan dengan gaya musikal itu kembali bergairah. Gairah itu ditandai dengan kesuksesan serial drama komedi musikal bertajuk Glee yang coba dilempar stasiun televisi terbesar di Amerika Serikat, Channel Fox, pada 2009.

Terobosan unik yang menuturkan sebuah cerita dalam perpaduan akting dan musik tersebut ternyata sangat dinikmati oleh pemirsa televisi di negeri Paman Sam itu.

Bahkan, berkat akting-akting ciamik para cast-nya, dan garapan musik berkualitas wahid, Glee berhasil menyabet Golden Globe Awards 2010 untuk kategori Best Television Series- Musical or Comedy.

Tidak hanya itu, para pemerannya pun meraih nominasi di tiga kategori, yakni aktris terbaik (Lea Michele), aktor terbaik (Matthew Morrison), dan artis pendukung terbaik (Jane Lynch). Jika melihat ide ceritanya, Glee memang terbilang sederhana.

Meski demikian, akhir kisahnya mampu menyentuh dan begitu kuat membangkitkan rasa penasaran para penonton. Cerita berawal dari perjalanan sebuah grup paduan suara di SMA di negara bagian Lima, Ohio, yang mencoba bangkit dari ketenggelaman setelah pernah berjaya sebelumnya. Adalah William Schuster, seorang guru bahasa Spanyol, yang berinisiatif untuk mengembalikan New Direction, nama grup paduan suara tersebut, ke masa kejayaan.

Kisah sederhana itu menjadi menarik saat sebuah kelompok pemandu sorak ternama beserta pelatihnya, Sue Sylvester, di sekolah tersebut berniat menggagalkan upaya New Direction menggapai kejayaan. Kisah-kisah yang disajikan kemudian kian terasa dramatis.

Bahkan, pesan yang ingin disampaikan semakin kuat dengan gaya penyampaian yang sangat musikal. Tentu saja kontribusi lagulagu yang disuguhkan cukup besar dalam mempercantik drama musik itu.

Salah satunya adalah soundtrack lagu Don’t Stop Believing. Setelah munculnya serial itu, lagu tersebut mampu menembus peringkat kopi unduh terbanyak hanya dalam waktu satu malam. Lagu-lagu lainnya, seperti Take a Bow, Rehab, dan Mercy, yang juga dibawakan dalam serial itu tidak ketinggalan menjadi incaran para pengunduh. _
cit/L-2

Pantomim Apakah Itu ?

Gunakan tubuh anda untuk berbicara. Ketika Miming, berbicara atau mengucapkan kata-kata tidak diperlukan. Sebaliknya, gunakan ekspresi wajah dan memanfaatkan seluruh tubuh Anda untuk melakukan hal yang ‘berbicara’. Gunakan cermin (atau penonton) untuk menilai gerakan apa yang paling berhasil dalam menyampaikan emosi, perasaan, sikap dan reaksi. Cermin lengkap adalah suatu keharusan untuk pemula tapi ingat cermin adalah teman Anda akan perlu untuk meninggalkan pada waktu kinerja. Sebuah kamera video, jika tersedia, juga merupakan alat yang sangat berharga untuk dimanfaatkan.

Mulailah dengan mime dasar tindakan. Ada beberapa teknik yang cukup standar kebanyakan seniman pantomim dimulai dengan. Ini termasuk imajiner memanipulasi obyek (seperti dinding, bola, tali, dll), berjalan di tempat, memanjat tangga imajiner, bersandar, dan seterusnya.

Imajiner Objek & Penggunaan Imajinasi:

Menggunakan imajinasi tidak dapat terlalu menekankan dalam menciptakan ilusi. Paling penting adalah untuk mime untuk benar-benar percaya bahwa ilusi adalah nyata. Tentu yang lebih nyata ilusi adalah untuk mime, yang lebih realistis itu akan menjadi bagi audiens Anda.

Hal ini dapat dicapai melalui latihan. Praktek semua ilusi dalam cara yang sama.

e.g. (dalam berlatih dinding) Pura-pura dinding yang nyata. Lihat dinding dalam warna berbeda. Rasakan dinding tekstur yang berbeda yaitu merasakannya kasar, halus, basah, kering, dingin atau panas.

Gunakan teknik yang sama ketika latihan SEMUA ilusi. Anda juga akan menemukan tubuh Anda bereaksi secara alami pada ilusi jika Anda yakin itu asli.
Mempertimbangkan apa yang mungkin Anda lakukan dan bagaimana Anda akan bereaksi jika berinteraksi dengan hal yang nyata.

Ambil tali. Berpura-pura memiliki tali gantung sebelum Anda dan mencoba untuk mendaki itu. Slide ke bawah dan memanjat kembali ke atas untuk efek terbaik. Ketika Anda mencapai puncak, menghapus keringat dari dahi Anda.
Tali CATATAN: Pendakian tali adalah ilusi yang sangat sulit jika dilakukan dengan benar. Bayangkan dan merasakan berat badan lengkap Anda. Jika Anda benar-benar memanjat tali, otot Anda akan meregangkan dan ketegangan. Wajahmu akan grimmace dalam upaya menyakitkan. Menyeka keringat dari kening Anda akan menjadi reaksi alamiah. Jika Anda belum pernah memanjat tali yang nyata, melakukannya dengan pengawasan dalam olahraga empuk. Membuat catatan mental tindakan dan reaksi Anda meskipun banyak ilusi mungkin tidak dilakukan dengan gerakan yang persis seperti yang digunakan dalam kenyataannya, sikap mental (alias imajinasi) harus sama dengan yang asli. (Lihat catatan di bawah pertama di bawah “Peringatan” dan pastikan untuk pemanasan sebelum mencoba ilusi ini.)

Sebuah tangga. Untuk menunjukkan memanjat tangga, ambil di anak tangga imajiner naik di udara. Tempatkan bola dari satu kaki di tanah, seperti yang akan meletakkannya di tangga anak tangga. Pull down pada anak tangga (menjaga tangan bergerak bersama-sama!) Ketika Anda naik pada jari-jari kaki, dan kemudian turun kembali ke bawah kaki dengan lawan sekarang “pada sebuah anak tangga.” Bergantian kaki dan tangan setiap kali Anda “memanjat.” Tetap fokus Anda ke atas, seolah-olah Anda sedang melihat tempat yang Anda mendaki. (Jika tangga tinggi, kadang-kadang ke bawah untuk melihat efek komik - memiringkan kepala perlahan-lahan dan hati-hati, cukup untuk melihat ke bawah, dan kemudian melihat ke depan dengan cepat, dengan ekspresi alarm!) Membuat kaki Anda melakukan gerakan-gerakan yang sama seolah-olah Anda kaki memanjat sebuah tangga nyata.

Berpura-pura dalam sebuah kotak. Jika Anda berada dalam kotak tak terlihat, Anda dapat menekan udara di depan Anda dengan tangan Anda, pertama-tama telapak tangan dan kemudian jari-jari Anda. Bertindak seolah-olah Anda sedang mencoba mencari jalan keluar dari kotak tak kasat mata ini dengan mengidentifikasi dan sisi sudut-sudutnya. Jalankan satu tangan di “pinggiran” kotak imajiner Anda, karena Anda mencoba mencari tutup dan jalan keluar. Jika Anda ingin, Anda dapat akhirnya menemukan tutup dan membukanya secara dramatis dengan kedua tangan, dalam gerakan kemenangan.

Ramping. Berpura-pura menjadi bersandar pada tiang lampu, dinding atau meja. Mungkin kedengarannya cukup mudah, tetapi membutuhkan banyak kekuatan dan koordinasi untuk “bersandar” pada apa-apa. Bersandar dasar memiliki dua bagian. Mulailah dengan kaki selebar bahu terpisah.

Untuk bagian atas: Pegang lengan Anda sedikit menjauh dari badan Anda dengan menekuk siku sehingga lengan bawah sejajar dengan tanah dan tangan (pergelangan tangan rileks sedikit) sudah dekat badan Anda. Sekarang menaikkan bahu Anda saat Anda bergerak ke arah dada Anda siku (menjaga siku pada titik yang sama di luar angkasa!).
Bagian bawah: pada saat yang sama, tekuk lutut Anda sedikit, mengambil berat badan Anda ke kaki tertekuk. Efek harus siku Anda tetap di tempat itu, tapi tampaknya seolah-olah berat badan Anda telah menetap ke tempat imajiner siku Anda bersandar. Pastikan Anda hanya menekuk kaki di bawah lengan terangkat. Jaga agar kaki berlawanan lurus sempurna karena hal ini menambah ilusi.
Watch di cermin, atau menggunakan kamera video untuk melihat seberapa efektif teknik ini. Kadang-kadang paling efektif untuk melakukan teknik ini dengan santai, dengan sangat sedikit berlebihan sama sekali.
Yang lebih aktif menunjukkan miring, tindakan dapat juga menggabungkan tersandung, meluncur turun dan hilang yang bersandar-pada objek sama sekali.
Mengambil angin. Berpura-pura bahwa sangat berangin dan bahwa Anda memiliki waktu keras berdiri di dalamnya. Biarkan angin prasmanan Anda ke sana kemari. Untuk menambahkan hiburan, termasuk perjuangan dengan payung yang terus berputar dalam ke luar.
Mime makan. Ini dapat sangat menggelikan untuk menonton mime makan. Berpura-pura menjadi sangat basah mengkonsumsi hamburger atau hot dog, dengan semua isi Slopping bagian depan pakaian Anda. Sengaja menyemprotkan beberapa kecap terhadap mata Anda. Atau coba mengupas pisang dan kemudian tergelincir pada kulitnya.
Berjalan di tempat Salah satu ikon mime adalah stasioner berjalan. Ini juga salah satu yang paling menuntut prestasi fisik. Ada dua versi utama, yang paling sederhana adalah ‘dorongan march’.
Hal ini sangat penting untuk memulai dengan postur yang baik. Anda harus memegang perut cukup erat karena akan cenderung bergerak ketika Anda tidak membayar perhatian. Menjaga bahu ke atas dan kembali - jangan bungkuk, dada dan leher harus tegak juga - dan tidak sombong keluar.
Untuk memulai, menempatkan seluruh berat badan pada bola dengan satu kaki. Ini adalah ‘maju’ kaki. Tekuk lutut di atas kaki depan sedikit ketika Anda melakukan hal ini. Dengan kaki yang lain (yang ‘membuntuti’ kaki) posisi jari-jari kaki sejajar dengan ujung kaki depan. Namun, Anda tetap mengikuti kaki dari menyentuh tanah sambil mempertahankan membuntuti telapak kaki sejajar dengan lantai. Jaga kaki ini lurus sempurna.
Hal ini berguna di sini untuk menjelaskan ilusi. Ini berjalan membalikkan pola sebenarnya berjalan. The ‘mengikuti’ kaki di jalan mime tidak mendukung berat badan, tapi itu mewakili menahan beban kaki berjalan normal. Inilah sebabnya mengapa kaki harus tetap lurus dalam ilusi - itu tampaknya membawa berat.
Dengan kaki depan, perlahan-lahan menurunkan tumit ke tanah dan meluruskan kaki. Ketika Anda melakukan ini, gerakkan kaki ke belakang mengikuti sambil telapak kaki sejajar dengan tanah dan kaki lurus - Anda akan merasakan peregangan yang kuat sepanjang belakang kaki Anda. Dorong membuntuti kaki sejauh Anda dapat tetap menjaga semua kualitas di atas, dan saldo Anda.
Setelah mengikuti kaki sejauh itu bisa pergi, bawalah kembali ke depan sejajar dengan kaki. Cobalah untuk mengambil tumit pada kaki trailing Anda pertama, seperti langkah alami. Menekuk kaki Anda ketika Anda membawa membuntuti kaki ke depan.
Sekarang mendarat dengan bola kaki membuntuti Anda. Jika Anda melihat kaki Anda, mereka sekarang dalam kebalikan dari posisi awal mereka. The ‘maju’ kaki sekarang di ‘mengikuti’ posisi dan ragum versa.
Transisi berat antara kaki adalah aspek yang paling penting dari ilusi! Anda harus lancar mentransfer berat dari mantan ‘maju’ kaki untuk Anda yang baru ‘maju’ kaki. Pada saat yang sama, Anda harus angkat kaki yang baru dibebaskan dan mulai mengikuti di belakang Anda. Ini akan memakan waktu cukup sedikit latihan untuk menguasai.
Dengan semua aktivitas di kaki Anda, jangan lupa untuk menggerakkan tubuh bagian atas Anda! Ayunan lengan Anda ke depan sehingga kaki selalu berlawanan dengan tangan ke depan Anda. Juga, tarik napas ketika Anda mengangkat kaki membuntuti Anda untuk datang ke depan; napas saat Anda geser kaki membuntuti Anda kembali.
Sekarang, ulangi proses.
Side Catatan: Jika Anda tidak membawa Anda kembali ke membuntuti kaki sejajar dengan kaki ke depan Anda, Anda cukup mentransfer berat badan untuk itu dan mulai moonwalking!

Buatlah mime menarik. Anda dapat pergi untuk satu kali tertawa atau Anda dapat mencoba untuk meningkatkan mime untuk bentuk seni yang lebih tinggi. Jika Anda membuat cerita dari mime Anda, Anda akan menarik audiens Anda dan artistik benar memberikan resonansi terhadap seni Miming. Pikirkan terlebih dahulu dari sebuah “dongeng” yang ingin Anda kirim. Perlu diingat bahwa pantomim bisa sangat indah dan bergerak jika dilakukan dengan baik. Untuk mengambil beberapa contoh di atas:

Ini adalah hari berangin (angin / payung mime) dan Anda ingin berjalan ke kios hamburger di mana Anda bertemu dengan seorang teman yang memiliki kucing terjebak di pohon. Teman Anda meminta Anda untuk menaiki tangga untuk menyelamatkan si kucing (tangga mime). Ketika Anda kembali kucing (mime memegang menggeliat dan tidak tahu berterima kasih kucing), teman Anda memperlakukan Anda dengan hamburger (ceroboh, kecap mime) dan sama seperti Anda pergi, Anda tidak melihat kulit pisang tergeletak di tanah …

Jumat, 18 Maret 2011

Melepas "Belenggu"


Begitu manusia dilahirkan ke dunia, sejumlah “belenggu” telah menunggu, satu demi satu tanpa disadari mengikatnya sehingga kelak akan membatasi bukan saja aktivitasnya tapi juga pemikiran dan bahkan angan-angannya. Saat berumur 3 tahun, “belenggu” itu terwujud dengan larangan seperti, “Jangan lari-lari nanti jatuh !” Sangat tidak rasional bila melihat kenyataan tidak lari pun orang bisa jatuh. Sebaliknya, banyak orang dikenal karena jago lari seperti Mohammad Sarengat, Purnomo, Mardi Lestari sampai Carl Lewis.

Lebih rasional dengan teguran, “Boleh lari-lari, tapi kalau jatuh jangan menangis ya !” Bukan melarang, tapi mengenalkan resiko. Anak yang bermain sambil berlari kemungkinan jatuhnya lebih besar dibandingkan yang hanya berjalan saja.

Sejumlah larangan dan bukan pembelajaran yang mengiringi pertumbuhan anak, cepat atau lambat akan membelenggu pikirannya. Membatasi dan mempersempit apa yang dianggapnya bisa dan boleh dilakukannya. Anak yang berpotensi menjadi pelari hebat, menjadi layu potensinya sebelum berkembang.

“Belenggu” semakin bertambah setelah sekolah. Iklan “matematika + bahasa Inggris = sukses”, membuat orang tua bisa khawatir nilai matematika anaknya jelek, meskipun pelajaran lain nilainya bagus. Orang tua yang kaya, bisa jadi terus berupaya dengan segala cara agar nilai matematika anaknya bagus. Padahal, selain kurang berbakat, anaknya kurang suka pelajaran matematika dibanding pelajaran lain sesuai bakatnya.

Rangkaian “belenggu” berlanjut dalam memilih profesi. Masih banyak orang tua berpikiran bahwa anak adalah “fotokopi”-nya, sehingga profesinya juga harus sama. Memang ada anak yang mewarisi sebagian bakat sehingga bisa meneruskan profesi orang tuanya. Tapi jangan lupa, bisa jadi hal itu karena tidak tuntasnya eksplorasi terhadap bakat dan potensi pribadinya, membuat bakat dan potensi utama yang sebenarnya tak kunjung keluar.

Di satu sisi, “belenggu” kadang bernilai positif, membantu orang agar lebih fokus dengan tindakan dan tujuannya. Di sisi lain “belenggu” itu menjadi masalah, apabila pilihannya ternyata keliru dan harus berganti alternatif. Tidak bisa melepaskan “belenggu”, akan menghadapkan seseorang pada kebuntuan. Bayangkan bila seorang ter-“belenggu” keinginan orang tua yang mengharuskannya jadi dokter dan ternyata gagal. Padahal menjadi dokter bukan jaminan bagi sebuah kesuksesan. Sebaliknya tidak menjadi dokter bukan berarti hidup seseorang otomatis gagal.

Agar lepas dari sejumlah “belenggu” yang terpasang sejak kecil, kita harus membiasakan berpikir dan bertindak kreatif. Banyak ungkapan dalam bahasa Indonesia yang mendorong untuk itu, misalnya “banyak jalan ke roma”, “tidak ada rotan akar pun jadi”, “seperti katak dalam tempurung,” dan lain-lain. Langkah kongkretnya, kita harus sering bertukar pikiran (sharing) dengan orang lain, kalau perlu melintasi suku dan bangsa sebagaimana anjuran Al Qur’an, “Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal.” (Q.S. Al Hujurat 13).

Pergaulan lintas suku dan bangsa akan memberi pencerahan dalam banyak hal yang belum kita ketahui. Cara orang lain mengerjakan sesuatu bisa jadi berbeda dan lebih berhasil dari kebiasaan yang kita lakukan. Tidak ada salahnya kalau kemudian kita meniru. Pencerahan demi pencerahan akan membuat “belenggu” yang mengikat kita, terlepas satu demi satu. Insya Allah.

Kekuatan Memaafkan



Meskipun salah satu ciri orang bertaqwa adalah memaafkan kesalahan orang lain (QS. Ali Imran : 134), dalam prakteknya tidak mudah memaafkan orang lain. Bahkan setelah sebulan penuh menjalankan ibadah puasa dan dalam suasana ‘Idul Fitri, ketika masyarakat Indonesia larut dengan suasana saling memaafkan, ada saja yang merasa berat untuk memaafkan orang lain.



Agar kita lebih mudah memaafkan orang lain ada beberapa hal yang bisa dilakukan. Misalnya dengan membuat neraca kesalahan dengan seseorang yang masih sulit kita maafkan, seperti Fulan (Tabel 1). Berpikirlah secara jernih lalu catat semua kesalahan Fulan yang menyakitkan kita dalam satu kolom, berikan bobot terhadap masing-masing kesalahan tersebut lalu jumlahkan. Selanjutnya catat kesalahan kita terhadap Fulan di kolom lain. Ingat, biasanya kita sering lupa dan meremehkan kesalahan kita terhadap orang lain. Jadi berpikirlah lebih jernih dalam mengingat dan mencatat kesalahan kita. Berikan juga bobotnya dan jumlahkan.



Benarkah bobot kesalahan Fulan lebih besar ? Bila benar, coba pikirkan tindakan apa yang bisa dilakukan untuk menyeimbangkan neraca kesalahan anda dengan Fulan ? Adakah tindakan yang bisa benar-benar menyeimbangkan neraca kesalahan tersebut ? Karena nilai tindakan bersifat kualitatif dan relatif nilainya kalau harus dikuantitatifkan, maka pastilah tidak mungkin ada tindakan yang bisa benar-benar membuat neraca kesalahan itu menjadi seimbang. Satu-satunya jalan adalah dengan saling memaafkan. Jika kita merasa lebih banyak kesalahan harus berani minta maaf, jika Fulan kita anggap lebih banyak salahnya, kita harus mau memaafkan.



Langkah lainnya adalah membuat neraca untung-rugi dalam berhubungan dengan Fulan (Tabel 2). Catat semua keuntungan dan kerugian selama kita berhubungan dengan Fulan. Berikan bobot masing-masing dan jumlahkan. Kita bisa menilai untung-rugi berhubungan dengan Fulan. Jika kita benar-benar obyektif, betapapun kecilnya pasti tetap ada untungnya berhubungan dengan Fulan. Sehingga yang perlu dilakukan bukanlah memutus hubungan dengan Fulan, tapi menjaga jarak. Jadi, maafkanlah kesalahan Fulan yang sudah berlalu. Dengan memaafkan Fulan kita tidak akan canggung dalam berhubungan dengan Fulan. Selanjutnya tetaplah berhubungan dengan Fulan, tapi jangan terlalu dekat, agar tidak mudah tersakiti oleh kesalahan Fulan. Karena kedekatan hubungan mempengaruhi tingkat rasa sakit kita menghadapi kesalahan Fulan. Kalau neraca menunjukkan keuntungan lebih besar daripada kerugian, yang mungkin diperlukan adalah perubahan sikap dalam merespon tindakan Fulan. Kita harus lebih mengedepankan rasio dibanding emosi saat berhubungan dengan Fulan, agar tidak mudah sakit hati.



Neraca yang dibuat akan semakin obyektif kalau kita mau memperlihatkan kepada teman yang netral untuk memberi bobot nilai. Jadikan hasilnya sebagai bahan koreksi neraca yang dibuat beserta rencana tindakan selanjutnya. Silahkan mencoba. Insya Allah anda akan merasakan dahsyatnya kekuatan memaafkan. Setidaknya dengan memaafkan, relasi kita tidak pernah berkurang. Ini berarti perantara kita mendapatkan rezeki juga tidak pernah berkurang. Bukankan kita mendapatkan rezeki dari Allah SWT selalu melalui perantaraan orang lain ?

SEJARAH TEATER

Kata tater atau drama berasal dari bahasa Yunani ”theatrom” yang berarti gerak. Tontonan drama memang menonjolkan percakapan (dialog) dan gerak-gerik para pemain (aktif) di panggung. Percakapan dan gerak-gerik itu memperagakan cerita yang tertulis dalam naskah. Dengan demikian, penonton dapat langsung mengikuti dan menikmati cerita tanpa harus membayangkan.
Teater sebagai tontotan sudah ada sejak zaman dahulu. Bukti tertulis pengungkapan bahwa teater sudah ada sejak abad kelima SM. Hal ini didasarkan temuan naskah teater kuno di Yunani. Penulisnya Aeschylus yang hidup antara tahun 525-456 SM. Isi lakonnya berupa persembahan untuk memohon kepada dewa-dewa.
Lahirnya adalah bermula dari upacara keagamaan yang dilakukan para pemuka agama, lambat laun upacara keagamaan ini berkembang, bukan hanya berupa nyanyian, puji-pujian, melainkan juga doa dan cerita yang diucapkan dengan lantang, selanjutnya upacara keagamaan lebih menonjolkan penceritaan.
Sebenarnya istilah teater merujuk pada gedung pertunjukan, sedangkan istilah drama merujuk pada pertunjukannya, namun kini kecenderungan orang untuk menyebut pertunjukan drama dengan istilah teater.

Lebih lanjut tentang: Sejarah Teater

Sabtu, 08 Januari 2011

Lomba Teater Se-Sidoarjo



































Alhamdulillah kita mendapatkan juara 2 Se- Sidoarjo
Terima kasih kak wulan kmu telah bersabar untuk memberikan kami pengarahan sampai kita dapat piala juara 2................

Terima kasih teman-teman kalian mau berusaha dan berdo'a.............